JAKARTA - Partai Golkar masih memberikan batas waktu hingga 8 september kepada sejumlah kadernya yang belum memberikan jawaban surat peringatan terkait keterlibatannya di Ormas Nasional Demokrat milik Surya Paloh. Sekjen Golkar Idrus Marham menegaskan kepada kader mendua untuk tidak mencari peluang dibalik alasan peraturan formal.
PARTAI GOLKAR
Suara Golkar, Suaranya Rakyat...
Rabu, 17 Agustus 2011
Browse: Home
/
Golkar Tenggat Kader Mendua hingga 8 September
Browse: Home
/
Aburizal Bakrie Pun Naik Ojek
Aburizal Bakrie Pun Naik Ojek
JAKARTA - Acara renungan peringatan ulang tahun ke-66 kemerdekaan Indonesia yang digelar Partai Golkar pada Selasa (16/8/2011) berlangsung lancar. Acara yang berpuncak pada pidato politik Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie itu dihadiri ratusan kader Partai Golkar yang memadati Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta.
Browse: Home
/
Bambang Soesatyo: Dapat Remisi, Koruptor Tak Akan Jera
Bambang Soesatyo: Dapat Remisi, Koruptor Tak Akan Jera
JAKARTA - Politik hukum dan sistem hukum kita dinilai gagal memberi efek jera bagi para koruptor. Di mata para koruptor, politik dan sistem hukum di Indonesia seperti banci, karena takut menjatuhkan sanksi maksimal bagi mereka.
Senin, 15 Agustus 2011
Browse: Home
/
Nazaruddin Minta Aziz Rahasiakan Diskusi Empat Mata
Nazaruddin Minta Aziz Rahasiakan Diskusi Empat Mata
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Golongan Karya, Aziz Syamsuddin menolak memberi tahu pembicaraan apa yang dilakukannya secara empat mata dengan tersangka M Nazaruddin kemarin (15/8). Menurut Aziz itu sesuai permintaan Nazaruddin.
"Tidak pantas donk kalau yang bersangkutan saja minta ini jangan disampaikan, masa saya kasih tahu ke publik. Nanti akan ada waktunya disampaikan," tandas Aziz, Senin (15/8/2011) malam.
"Tidak pantas donk kalau yang bersangkutan saja minta ini jangan disampaikan, masa saya kasih tahu ke publik. Nanti akan ada waktunya disampaikan," tandas Aziz, Senin (15/8/2011) malam.
Browse: Home
/
Kelangkaan Pangan, Spekulan Harus Dihukum Berat
Kelangkaan Pangan, Spekulan Harus Dihukum Berat
JAKARTA - Pemerintah pusat dan pemerintah daerah diminta bersinergi dengan aparat penegak hukum untuk menindak tegas spekulan atau pedagang sembilan bahan pokok (sembako) yang mempermainkan harga.
Selama ini, spekulan selalu memanfaatkan momentum hari besar keagamaan untuk mengambil keuntungan besar. Salah satunya dengan menimbun kebutuhan bahan pangan pokok masyarakat, terutama beras.
"Para penimbun dan spekulan yang selama ini masih menjalankan aksinya dengan leluasa harus diburu dan dihukum berat dengan saksi pidana. Aparat berwenang harus mengecek seluruh gudang beras di berbagai wilayah dan titik-titik lokasi yang mengalami lonjakan harga," kata anggota Komisi IV DPR dari Fraksi Partai Golkar Marzuki Daud di Jakarta, Minggu (14/8).
Selama ini, spekulan selalu memanfaatkan momentum hari besar keagamaan untuk mengambil keuntungan besar. Salah satunya dengan menimbun kebutuhan bahan pangan pokok masyarakat, terutama beras.
"Para penimbun dan spekulan yang selama ini masih menjalankan aksinya dengan leluasa harus diburu dan dihukum berat dengan saksi pidana. Aparat berwenang harus mengecek seluruh gudang beras di berbagai wilayah dan titik-titik lokasi yang mengalami lonjakan harga," kata anggota Komisi IV DPR dari Fraksi Partai Golkar Marzuki Daud di Jakarta, Minggu (14/8).
Langganan:
Postingan (Atom)